Burner oli bekas
WASTE OIL BURNER
(BURNER RESIDU & OLI BEKAS)
Teknologi pembakaran dan pemanasan yang hemat energi
dengan menggunakan uap air panas bertekanan dan oli bekas
1. PRINSIP KERJA
Dua jenis bahan baku yang digunakan untuk waste oil burner ini:
1. Air bersih/tawar kualitas baku.
2. Minyak bekas antara lain : oli pelumas mesin, transmisi, bio-diesel, oil residue atau minyak goreng/nabati.
Prinsip kerja dari waste oil burner ini adalah pemanasan awal terhadap air hingga mencapai temperatur dan tekanan tertentu, kemudian menyemprotkannya bersama residua tau oli bekas yang panas ke dalam chamber agar menimbulkan oksidasi.
Berfungsinya waste oil burner ini terletak pada sistem arus uap panas yang dirancang secara khusus.
Aplikasi burner ini bisa digunakan untuk pengoperasian beragam mesin industri antara lain boiler, rotary kiln, rotary dryer hingga sistem pemanasan lainnya seperti untuk hotel,apartemen, rumah sakit atau gedung perkantoran.
2. PROSES PEMBAKARAN
Fase 1: Pemanasan awal terhadap air untuk mencapai temperatur standar antara 280º and 380º C.
1. Air yang dipanaskan berubah menjadi uap kering atau superheated water dan membentuk tekanan yang distabilkan pada tingkat 4 sampai 7 bar.
2. Oli bekas menyerap panas dari pemanasan air dan mencapai temperatur antara 120º dan 178º C.
Fase 2: Penyemprotan uap panas bertekanan dan mencapurkannya dengan oli bekas melalui injecting nozzle dan mengarahkan campuran ini ke dalam ruang pembakaran (combustion chamber).
1. Temperatur air di nozzle meningkat menjadi 280º C (superheated atau supercritical water) dan oli bekas menjadi 300º sampai 400º C.
2. Penyemprotan partikel uap panas dan pergesekan dengan oli panas menimbulkan oksidasi yang juga disebut pembakaran (combustion) dengan sistem hydro-burn.
3. Api berkobar (flame) yang keluar dari combustion chamber langsung masuk ke dalam boiler, rotary dryer, rotary kiln, heat exchanger.
LAYOUT PLAN WASTE OIL BURNER
WASTE OIL BURNER FOR ROTARY DRYER
WASTE OIL BURNER FOR ROTARY DRYER
3.EFISIENSI ENERGI
Pemanasan awal:
Tahap awal pembentukan uap panas dimulai dengan penyalaan burner gas konvensional selama sekitar 15 menit.
Pemanfaatan panas (heat recovery):
Begitu api dalam chamber menyala, fungsi burner gas bisa dihentikan dan seluruh kebutuhan panas akan dipenuhi dari chamber yang dialirkan melalui coil pemanas.
Konsumsi Air dan Oli Bekas:
120 liter air dan 80 liters oli bekas cukup untuk pengeperasian chamber selama 1 hari kerja atau 8 jam operasi.
Komposisi pemakaian air dan oli bekas adalah 20 % and 80 %.
Kapasitas Pemanasan:
Kobaran api yang keluar dari chamber mencapai panjang 1.5 meter dan temperatur bisa mencapai lebih dari 900º C.
Setiap unit burner bisa memanaskan boiler, rotary drier, rotary kiln atau sistem pemanasan lainnya.
WASTE OIL BURNER FOR BOILER
WASTE OIL BURNER FOR BOILER